Kasih Sayang Seorang
Ayah
Sejak bercerai dengan ayah , mama menikah
lagi dengan laki – laki yang kaya raya . dan sejak saat itu aku memilih untuk tinggal bersama mama . mama melarang
aku untuk berhubungan dengan ayah . mama juga sangat melarang aku untuk menemui
ayah , mama juga menyuruh aku untuk membenci ayah. Sebagai anak aku nurut nurut
aja apa kata mama karena aku masih mandang sebelah pihak . aku Dina , remaja
berusia 18 tahun . saat ini aku duduk di bangku SMA .Aku memiliki 2 sahabat
baik. Sherly dan meisha. Sangking baik nya hubungan ku dengan sahabat – sahabat
ku . aku mempercaya kan mereka sepenuh nya , termasuk mencerita kan masalah ku
ini.
Kalau aku bercerita tentang kebencian ku
terhadap ayah pada sherly dan meisha. Pasti dia menasehatiku , mereka bilang
tidak sepantas nya kalau bersikap seperti itu terhadap ayah . karena biar
gemana pun ayah adalah ayah kandung kamu darah daging kamu dan suatu saat nanti
kamu pasti butuh sosok seorang ayah .
tapi aku tetap membenci ayah , ya mungkin karena aku masih dan masih memandang
sebelah pihak . tidak hanya itu aku juga takut dengan mama
Suami baru mama , yang kini aku panggil
ayah . sangat menyayangi ku , semua kebutuhan ku terpenuhi oleh nya . apa yang
ku minta pasti di berikan nya . Aku senang menghabis kan waktu dengan ke dua
sahabat ku . sekedar makan dan jalan jalan , sebenar nya sih menghabiskan waktu
dengan cara sepereti ini menghabis kan uang ku. Tapi apa boleh buat ini semua
kulakukan demi mendapat kan kebahagian di luar rumah . Sampai suatu ketika uang
aku habis , dan aku tidak berani minta uang ke mama. Aku binggung harus harus
minta uang ke siapa , tidak mungkin aku minta uang ke ayah tiri ku , kalau
tidak melalui mama. Tiba tiba aku ingat ayah . . disini aku menyadari bahwa
semua yang dibilang sahabat aku adalah benar . “ Aku butuh sosok seorang ayah “
. Tanpa pikir panjang aku segera menghubungi ayah.
“ Hallo Ayah ” buka
dina
“ Ya , Ada apa Din ? tanya Ayah
“ Ayah , Dina butuh bantuan ayah “ jawab Dina
“ Bantuan apa Din ?” Tanya Ayah
lagi
“ Ayah , Dina lagi butuh uang .
tapi Dina tidak berani minta uang ke mama, Ayah tolong kirimin uang ke rekening Dina . jawab Dina
“ Baik nak nanti Ayah kirimin “
Oke , makasih ya Yah” , ucap Dina
“ ya nak sama sama” , jawab Ayah
Tanpa pikir panjang ayah segera
mengirimkan uang ke rekening Dina. Sebagai seorang ayah tidak mungkin bersikap
kejam terhadap anak nya sekali pun anak nya kejam terhadap ayah nya.
Dina memang benar benar membenci ayah nya
. sehingga setiap hari Dina mengirim pesan berisikan “ AYAH JAHAT “ . Dina
terpengaruh oleh mama nya , karena mama selalu bilang kalau Ayah jahat , Ayah
yang ninggalin kita dari kamu kecil .
Di perlakukan seperti itu ayah hanya diam
dan sabar , terus berusaha untuk mengerti dan memahami Dina yang masih labil .
Walaupun Dina seperti itu ayah memperhati kan Dina dari kejauhan , tentu saja
tanpa sepengetahuan Dina . ternyata selama ini Dina sering keluar malam bersama
kedua sahabat nya dugem dan sebagai nya . melihat tingkah putri nya itu ayah
memberi nasihat pada Dina . .
“
Hallo Dina “
“ Ya , Ayah . . Ada apa ?
“Ayah mau bicara Din”
“ nanti Dina ke rumah Ayah ya “
“ Baik Ayah nanti sore Dina ke
rumah Ayah “
Dina penasaran apa yang ingin di bicarain sama
ayah ??
“ Bel rumah ayah berbunyi “ Dibuka kan pintu dan Dina lah yang
mengunjungi rumah nya
“ Eh Dina , Silahkan masuk nak “
“ Iya ayah , ayah mau bicara apa
? ”
“ Nak , selama ini Ayah
memperhati kan kamu , kamu sering keluar malam kan ? “
“ Iiii iya Ayah “ jawab Dina
berbata bata
“ Nak , kamu itu perempuan .
tidak bagus di lihat orang kalau anak perempuan keluar malam “
Tutur
Ayah
“ Ayah . Dina udah besar . Dina
udah tau yang mana yang baik dan mana yang jelek . Dina juga bisa jaga diri kok Yah . pokok
nya ayah tenang aja ya “ jawab Dina seolah membantah.
“ oke , baik lah nak. Ayah
percaya sama Dina “
Ayah
hanya bisa tersenyum dan sambil mengelus dada
“ ya udah Ayah, Dina pamit dulu “
iya nak , hati hati ya jawab ayah
Sampai dirumah . mama sudah berdiri di
depan pintu , dari mana kamu Din ? tanya mama dari rumah teman ma ‘ jawab Dina
. . Bener dari rumah temen , ngga dari rumah ayah kan ?
Datang ke
rumah ayah ma ? . ayah kan jahat sama
kita . baik lah , janji ya Din sama mama ? Iya mama Dina janji “ jawab Dina “
udah ya ma Dina mau ke kamar dulu. Secara diam diam rupa nya mama menyimpan
curiga terhadap Dina .
Untuk sekalian kali nya Dina keluar dari
malam bersama temen nya , secara diam diam Dina beranjak dari rumah .dan
ternyata saat ingin keluar mama sudah terlebih dahulu berada di luar , mau
kemana kamu Din ?” tanya mama “ mau main sama temen . temenma . “ jawab Dina .
Berhubung mama curiga terhadap Dina khilaf lah mama Dina karena kecurigaan nya
itu. Di tampar lah pipi Dina. Tanpa di duga duga ayah datang menghempas tangan
mama. Dina sedih atas perlakuan mama nya itu , memeluk ayah dengan erat “ itu
lah yang di lakukan Dina kenapa kamu seperti itu sama Dina . Dina ngga salah
apa apa ! kenapa pula kamu melarang Dina untuk menemui ku , aku ini ayah nya .
ayah kandung nya ! “
Mama hanya diam . . .
Usai kejadian itu . Dina memilih untuk
tinggal bersama ayah . Dina menyesal selama ini Dina hanya memandang sebelah
pihak . selalu beranggapan bahwa ayah jahat . tapi semua anggapan nya itu
berbanding terbalik dengan kenyataa yang sebenarnya . Dina berpikir “ sejelek
apapun orang tua , orang tua tetap lah orang tua, dan ayah tetap ayah . dan
seburuk apapun statement tentang ayah , ayah tetap ayah ku , tanpa ayah aku
tidak mungkin ada sebagaimana aku ada saat ini “ .